Rabu, 28 Desember 2011 di 19.37 Diposting oleh ApiL Surya 0 Comments

Story by: Apil Surya

Cinta Persegi

Pada suatu hari ada seorang perempuan yang bernama Sari, dengan nama kepanjangan Sari Kelapa. Sari Kelapa adalah orang yang cantik, pintar, banyak akal, dan jago ngupil. Ada 3 pria TamPan (Tampang Panci) yang menyukai Sari, nama cowok-cowok itu adalah Riki, Roko, dan Ruku, mereka selalu bersaing keras untuk mendapatkan Sari Kelapa. Riki cowok yang gak ada ganteng-ganteng nya, tapi mempunyai satu kelebihan Istimewa, yaitu jago makan sambel. Roko orang yang biasa-biasa aja dengan kelebihan yaitu jago menari. Ruku orang yang lumayan cakep dan pandai merayu tapi mempunyai kekurangan, yaitu jempolnya ada tiga (ada dua jempol di tangan kiri), tapi dia selalu menutupinya dengan sarung tangan.

One day, Sari sedang jalan sendirian sehabis pulang sekolah dan mereka para cowok-cowok kesepian (Riki, Roko, dan Ruku) berebutan untuk berkenalan dengan Sari Kelapa. Mereka sampai berkelahi untuk berkenalan dengan Sari, setelah tinju-meninju yang melelahkan, ternyata Roko yang menang, Roko kemudian berkenalan dengan Sari.

“Halo, kamu yang namnya Sari kan? Aku Roko, salam kenal”

“Iyah aku Sari, Sari Kelapa, salam kenal juga”

“Sari kelapa !!? Papa mu Serbuk Kelapa ya !? ko ngasih nama kayak gitu”

“Iyah, Papa ku Serbuk Kelapa, kok kamu tau?”

“Ha???? Gak ada kok, cuma nebak aja”

Setelah perkenalan itu, Roko pun mengajak nya ke pesta dansa sambil makan malam, dan kemudian Sari pun menerimanya.

Hari yang di nanti Roko itu pun tiba, Sari datang dengan anggun dengan memakai dress biru yang mahal, Roko sudah menunggu kehadiran Sari, Roko pun hanya mengenakan celana panjang levis hitam yang di pelorot-pelorotin hingga kelihatan celana boxernya, dan baju kemeja batik (kayak kondangan). Akhirnya mereka pun memesan makanan yang tentu saja mahal, Sari memesan Steak Sapi dan Juice Kiwi dan Roko hanya memesan makanan telor dadar dengan nasi putih dan air aqua botol yang di bawa dari rumah.

Setelah makan-makan selesai, Roko pun mengajak nya berdansa, Sari pun tidak menolak, akhirnya mereka berdansa, karena Roko mempunyai skill menari yang tinggi dia terlalu menjiwai. Sari sudah berhenti ber-dansa karena capek, tapi Roko masih menari-nari dengan girang, saking kegirangannya dia pun terpleset karena celananya yang melorot-melorot, dia pun jatuh ke meja makan, dan akhirnya masuk rumah sakit, Sari pun tidak menanggapi kecelakaan tersebut dan langsung pulang.

Esoknya Sari menjalani hari yang sama lagi, di saat dia pulang sekolah (lagi), mereka (tinggal Riki dan Ruku) ingin berkenalan dengan Sari, mereka pun berkelahi lagi untuk dapat berkenalan dengan Sari, setelah partarungan sengit, Riki lah yang menang.

Riki berkenalan dengan Sari dengan biasa saja, sama dengan Roko dan terkejut juga (terkejut dengan nama Sari Kelapa juga, dan menebak Papanya Serbuk Kelapa juga). Tidak banyak basa-basi si Riki pun langsung mengajaknya untuk Dinner di masakan Thailand, Sari pun juga tidak menolak karena Riki yang membayarnya. Malamnya, mereka pun saling bertemu di meja nomor 04, keduanya memesan Tom Yam, Tom Yam itu sup yang terkenal dengan pedasnya dan kemudian terdapat banyak banyak cabe rawit di dasar kuah nya. Mereka mengobrol-ngobrol biasa sambil menunggu makanan datang. 10 menit berlalu, makanan pun sudah di siapkan, akhirnya mereka langsung mulai makan. Riki pun langsung melahap makanan nya seperti ikan paus melahap batu karang, tapi sedangkan Sari baru mencicipi satu suap sendok dia sudah berkeringat seperti di siram air bah.

“Aku gak bisa makan makanan yang seperti ini, terlalu pedas buat ku”. Kata Sari

“Masa sih? Aku kira kamu suka lho”. Kata Riki membalas

“Aku gak sanggup lagi, Rik. Aku gak makan deh, aku minum aja”

Riki pun melotot liat si Sari makan makanan yang tidak habis, mana masih banyak pula. Riki terpaksa menghabiskan bagian si Sari juga, karena makanan nya mahal di Restoran itu. Riki mengunyah nya dengan cepat bagian nya dan bagian si Sari sambil keringatan di bagian dada, punggung, dan ketiak nya. Saking nafsu nya memakan Riki, akhirnya Riki pun kewalahan juga, dia sakit perut dan terpaksa harus pergi ke Toilet.

“Sari, aku ke Toilet dulu ya”, kata Riki

“Iyah, cepat ya”

Dengan kecepatan suara Riki pun lari ke toilet, setelah masuk ke toilet dia pun keluar lagi, ternyata dia salah masuk toilet, itu gudang. Setelah masuk ke toilet yang benar dia pun langsung menuntaskan pekerjaan “suci”nya itu.

15 menit berlalu, Sari masih menunggu Riki keluar dari toilet.

30 menit kemudian, Sari sudah tampak bosan.

1 jam kemudian, Sari sudah hilang dari meja nomor 04 tersebut (pulang).

2 jam kemudian, Sari sudah tertidur di rumahnya.

3 jam kemudian, Riki ditemukan pingsan di toilet, dan di bawa ke Rumah Sakit karena luka di lambung, karena tidak sanggup menahan pedasnya.

Di hari selanjutnya masih seperti biasa, dia pulang sekolah sendirian dan melihat kiri kanan apakah ada yang mau kenalan lagi sambil ketakutan. Kini Ruku tinggal sendirian, dan tidak ada lagi perkelahian, dan Ruku langsung mengajak berkenalan dengan gombal, karena dia yang paling tampan dan paling jago membual.

“Halo, kamu pasti Sari kan? Aku Ruku”, Ruku memulai percakapan

(sambil bersalaman, dan sari merasa ada yang aneh di bagian jempolnya)

“Iyah halo. Nama ku Sari. Sari Kelapa.

(Sari mau berkenalan dengannya karena dia tampan)

“Nama yang indah sekali. Oh ya, Papa kamu punya usaha jual kelapa muda ya?”, kata Ruku

“Iya, kok kamu tau?”

“Karena wajahmu manis seperti air kelapa muda, persis seperti namamu Sari Kelapa”

“Ih, kamu bisa aja deh”

“Oh ya satu lagi, Papa kamu juga suka makan kelapa kan?”

“Iya, kok kamu tau lagi?”

“Karena kepalamu indah seperti kelapa”

“Ihh.. So sweet”

“kamu mau pulang kan? Ayo, aku temani kamu pulang”

“Boleh deh, ayo”

Sari tidak menolak, karena dia sudah “kelepek-kelepek” sama Ruku. Saat perjalanan ke rumahnya Sari, Ruku pun menggandeng tangan Sari, Ruku menggandeng tangannya dengan tangan kiri, dan kemudian Sari merasakan lagi ada yang aneh dengan tangan Ruku, tapi dia abaikan saja dan menganggap hanya perasaanya saja.

Setelah perjalanan yang lumayan lama, tangan kiri Ruku mulai berkeringat, dan merasa tidak nyaman, karena Ruku memakai sarung tangan. Dengan reflek Ruku pun langsung membuka sarung tangannya yang sebelah kiri untuk di “angin-anginin”.

Mata Sari terbelalak melihat jempol kiri Ruku dan kemudian dia teriak.

“KYAAAAA !!”

Dan secara reflek Sari mendorong Ruku ke pinggir, dan Ruku terjatuh, kepalanya terbentur aspal, dan akhirnya terguling ke dalam selokan. Ruku terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit karena Genggar Otak. Sedangkan Sari lari menjauh, dan dia tidak pernah lagi kelihatan, dan Sari bahagia selama-lamanya karena tidak ada lagi yang mengganggunya. TAMAT.

Jumat, 18 November 2011 di 17.45 Diposting oleh ApiL Surya 0 Comments

18/11/11

Gile gile gile. udah lama abis gue gak ngetik nih blog sampe banyak sarang laba-laba, laba-labanya aja sampe minum kopi saking lamanya.


gue mau nunjukkin tugas bahasa indonesia gue nih, tentang cerita pengalaman, yah emang agak aneh sih kalo buat tugas bahasa indonesia, tapi ini emang beneran. berikut ketikkan tugas gue.

Sang Peminum Tabasco

Pada tanggal 19 bulan 07 tahun 2011 kita [Limbad, Franky, JustMan (yang artinya baru saja lelaki)] pergi ke Pizza Hut ngecek harga di sana, soalnya kita mau buat acara buat Mantan Wali Kelas kita “Miss Mariati”,jadi kita mau lihat-lihat harga, ya kalo mahal acara di ganti di tempat lain (maklumlah kita kan kere-kere/miskin), jadi lah kita pergi ke Pizza Hut yang letaknya di Nagoya Hill, Batam, tempat yang rame di kunjungin masyrakat batam yang penduduknya hitam-hitam, yang jelek, yang cakep (saya), yang nyaris cakep pun juga ada. Setelah perjalanan yang penuh yang penuh perjuangan sampailah kita pada yang maha kuasa, maksudnya sampai ke tempat tujuan yaitu “PIZZA HUT”, wow, gak nyangka bisa ke tempat ini, jarang-jarang nih bisa makan enak, biasa nya saya paling makan tahu tempe, paling elit pun “Ayam Penyet Cak Darma“, akhirnya kita pesan pizza yang Paket ber-4, pizza nya macam-macam, ada yang Idaho, Idahe, Idahi, dll (dan lupa lagi).

Setelah 20 menit pizza pun datang, franky udah melotot liatnya (melotot-lotot gak sanggup bayar), di setiap satu piring pizza ada 4 potong pizza kita barter sama yang lain masing-masing orang dapet satu potong, jadi kita bisa nyobain semua (maklum orang kere). Saat nikmat-nikmat nya makan tiba-tiba franky nantangin minum Tabasco (sambel yang pedes di dalam botol kecil), dia bilang “Nih, kalo bisa minum Satu Botol Tabasco aku kasih satu botol Coca-cola”, “wah bener ya !” kataku, “iya” katanya, karena dia bilang kayak begitu saya hantamlah tu satu botol Tabasco, setelah ngecup-ngecup selama 3 detik, terus langsung nyadar kalo rasanya kayak ketek kuda, asem sama pedas nya luar biasa menusuk, tapi mereka malah ngakak, karena kesal ku hantam lagi tu Tabasco, itu ku lakukan demi membela negeri ini untuk membuat negeri nyaman untuk di hinggapi, akhirnya saya kecup-kecup lagi Tabasco nya dan.. “CROT !” keluar air dari mulut ku. Mereka ngakak-ngakak lagi ngeliat nya, setelah penuh perjuangan dan keringat dingin tu Tabasco gak bisa ku habiskan, aku tak kuasa menahan nya. Itulah perjuangan seorang anak lelaki yang nyaris autis dan nyaris gak jelek. TERIMA KASIH

By: APIL

Nama: Shaquile Surya

Kelas: XII - IPA


Udah kan ?
iyah gue tau, tulisan ini udah kayak tulisan anak autis yang baru belajar nulis abjad.

oke sekian dulu, gue sibuk, gue sibuk Bengong Alone.

Salam Partaimina_

Sabtu, 26 Maret 2011 di 11.33 Diposting oleh ApiL Surya 2 Comments

26/03/2011

11.10

Tim pencabul penggalan dana mungkin kedengerannya agak pulgar ya..? tapi gak papa, sama gak mama, gak kakek, gak nenek, udah ah !

Oke, di sekolah gue kan ada pembangunan gedung baru (mungkin di tahun 2091 baru jadi bangunan nya), jadi tu sekolah butuh dana/biaya buat pembangunan, padahal cuma di bangunin aja kok pake dana ya..? bangunin temen gue aja pake kaos kaki aja langsung bangun (buset, masa bangun gedung baru pake kaos kaki..? ada juga tu gedung meleleh-leleh kena kaos kaki gue)..
oke seriud, eh serius..
jadi gini, temen gue si Jimmy, JIMBRO, Jimbatan Penyebrang, udah-udah ah..
Si Jimmy nyaranin kita semua (XI-IPA) buat menyerahkan diri pada yang maha kuasa, eh maksudnya buat ikut penggalangan dana..
biasa gitu anak ipa, selalu kritis kayak muka nya sendiri yang kritis..
Akhirnya kita mendaftarkan diri jadi tim penggalang dana..
3 tahun berlalu, eh 3 hari berlalu di panggillah kita (bukan, bukan sama yang maha kuasa) buat ikut rapat..
Kita di suruh menjualkan jam monol, gelang, gantungan kunci, dll.
Hasil penjualan itulah yg jadi dana pembangunan gedung sekolah baru kita, setelah bla... bla... bla... dan akhirnya bla... bla... bla... bla...
Kita pergi jualin ni jam, dll, di Kepri Mall, mol yang ada di batam, tempatnya sih biasa aja, gue sering pergi carrefour, waktu gue beli celana dalem merek Bontex itu cute bangeet dehh..!

HOI HOI, KO MALAH CURHAT..!

Oke kembali ke Laptop!
Kita pergi naek mobil sekolah, bukan, bukan mobil pejabat, setelah nyampe kesana kita bengong sesaat, dan akhirnya beraksi ke toilet, gue mau kencing dulu..
akhirnya kita (XI-IPA) bagi dua tim satu di lantai atas, satu lagi di lantai bawah...

kita jualan-jualan setelah tiga jam kami jualan yg laku cuma gelang aja..
huweee..
Sinta (temen gue) dia jual nya paling napsu, dengan mata melotot dengan muka memelas nya dia jualin gelang-gelang nya, dan voila ! lumayan laku..

Jam sama sekali gak laku di situ, asem bener,
kita bawa 10 jam monol kalo gak salah,
gue jadi inget waktu kemaren kita rapat temen gue, Alex nama nya Anak Jelex, Anak Melex, Anak Belex, dia minta katanya "Mending kita ambil 200 jam monol aja", asem tu dia..
1 jam aja gak laku,

yah begitu lah cerita penggalangan dana kita, sebenernya sih masih banyak,
tapi tunggu aja di postingan berikut nya (kalo niat ngetik)..

Salam Partaimina_